TEPCO: Sedikitnya 55% dari Teras PLTN Fukushima Daiichi unit-1 Telah Rusak
27 April 2011
Tokyo Electric Power Co (TEPCO) mengatakan bahwa sebanyak 55% teras reaktor PLTN Fukushina Daiichi Unit 1 yang dilanda gempa Fukushima nuklir dianggap rusak; teras PLTN Unit 2 diperkirakan 35% rusak, dan teras PLTN Unit 3 diperkirakan 30% rusak. Tujuh minggu setelah krisis nuklir dimulai, TEPCO juga mengakui kerusakan bahan bakar bekas pada Unit 4.
TEPCO mengeluarkan perkiraan kerusakan teras hari ini untuk memperbaiki data sebelumnya dipublikasikan di website-nya, yang mengatakan 70% inti Unit 1 itu telah rusak.. Data yang diukur dengan Containment Atmospheric Monitoring System (CAMS), yang memonitor radiasi di dalam containment vessel (baik di dalam drywell dan wetwell) setelah reaktor kehilangan sistem pendingin setelah gempa bumi dan tsunami pada tanggal 11 Maret 2011.
Sementara itu, robot dikirim ke Unit 1 pada hari Selasa (26 April) mencatat radiasi 1120 millisieverts radiasi per jam. Air di ruang bawah tanah bangunan turbin Unit 4 juga masih menunjukkan tingkat radioaktivitas yang tinggi abnormal, dan TEPCO telah memperkirakan kebocoran bisa terjadi di ruang bawah tanah berdekatan dengan PLTN Unit 3. Badan Keselamatan Industri Nuklir Nasional (NISA) memperkirakan air tergenang dengan tingkat radioaktivitas yang tinggi di ruang bawah tanah Unit 1, 2 dan 3 sebesar 70.000 metrik ton. TEPCO masih bekerja di luar apa yang akan lakukan dengan sejumlah besar air tercemar tsb.
TEPCO mengeluarkan perkiraan kerusakan teras hari ini untuk memperbaiki data sebelumnya dipublikasikan di website-nya, yang mengatakan 70% inti Unit 1 itu telah rusak.. Data yang diukur dengan Containment Atmospheric Monitoring System (CAMS), yang memonitor radiasi di dalam containment vessel (baik di dalam drywell dan wetwell) setelah reaktor kehilangan sistem pendingin setelah gempa bumi dan tsunami pada tanggal 11 Maret 2011.
Sementara itu, robot dikirim ke Unit 1 pada hari Selasa (26 April) mencatat radiasi 1120 millisieverts radiasi per jam. Air di ruang bawah tanah bangunan turbin Unit 4 juga masih menunjukkan tingkat radioaktivitas yang tinggi abnormal, dan TEPCO telah memperkirakan kebocoran bisa terjadi di ruang bawah tanah berdekatan dengan PLTN Unit 3. Badan Keselamatan Industri Nuklir Nasional (NISA) memperkirakan air tergenang dengan tingkat radioaktivitas yang tinggi di ruang bawah tanah Unit 1, 2 dan 3 sebesar 70.000 metrik ton. TEPCO masih bekerja di luar apa yang akan lakukan dengan sejumlah besar air tercemar tsb.